Office Outing and Year End Party – Bali

Jumat hingga Minggu (23 – 25 November 2007), seluruh rekan dari Hadiputranto, Hadinoto & Partners, mengadakan Office Outing dan Year End Party di Bali. Selama di Bali kami menempati kurang lebih empat puluh ruang hotel yang cukup mewah dan keren, yaitu Hotel Novotel yang terletak di Tanjung Benoa, Nusa Dua. Kegiatan Outing kantor ini sendiri baru dilakukan pada Sabtu 24 Nopember 2007. Sehari sebelumnya diadakan BBQ Welcom Party di tepi pantai Nusa Dua yang mengambil konsep outdoor dinner. Berikut beberapa foto mulai dari ketika saya di pesawat hingga foto-foto rekan lainnya yang sudah tiba terlebih dahulu di Bali beserta beberapa foto dari Novotel. Free Image Hosting at www.ImageShack.usFree Image Hosting at www.ImageShack.usFree Image Hosting at www.ImageShack.usFree Image Hosting at www.ImageShack.usFree Image Hosting at www.ImageShack.us

Sayang sekali saat foto-foto berlangsung saya belum hadir di lokasi karena keberangkatan dari Jakarta – Denpasar terhambat 3.45 jam (terima kasih untuk Sriwijaya Air atas keterlambatan yang mengesalkan. Acara dinner tersebut diisi antara lain dengan perkenalan Associate dan Keluarga HHP yang baru dan juga dalam acara tersebut diinformasikan mengenai kegiatan yang akan dilakukan esok harinya. Saya sendiri hadir beberapa saat ketika perkenalan anggota baru HHP baru saja akan dilangsungkan. Efek kekesalan karena keterlambatan lebih dari 3.45 jam rupanya masih cukup membekas di hati, menyebabkan jadi kurang napsu makan.

Usai acara, kami akan kembali lagi ke Hotel untuk beristirahat. Saya dan beberapa rekan (Yossy, Kiki, dan Adit) kembali ke Hotel dengan berjalan kaki. Sekedar informasi, Novotel tidak memiliki pantai pribadi, jadi menggunakan pantai bersama dengan beberapa hotel yang terletak di lingkungan Nusa Dua. Karena jarak antara pantai dengan hotel tidak terlalu jauh, maka kami memutuskan untuk berjalan kaki tampaknya merupakan pilihan terbaik. Mengingat mobil yang digunakan untuk antar jemput kapasitas serta frekuensinya terbatas.

Ternyata meskipun sudah sampai di hotel kami tidak bisa beristirahat. Sekembali dari acara welcoming dinner tersebut, kami para Associate berencana untuk berkumpul dan latihan Associate Performance untuk kegiatan esok harinya. Beberapa foto sewaktu latihan dapat dilihat sebagai berikut. Free Image Hosting at www.ImageShack.us. Tampak pada foto adalah Mila dan Ikang yang sedang berlatih menjadi Tukang Bakso pada penampilan esok. Oh iya, latihannya sendiri dilakukan di ruangan Mas Aditya Kesha Wijayanto (yang namanya pengen banget disebut dalam tulisan ini).

Latihannya sendiri memakan waktu hampir dua jam. Kelelahan sudah benar-benar melanda badan ini. Akan tetapi, kayaknya kurang lengkap waktu di Bali hanya dihabiskan dengan beristirahat di Hotel. Setelah berkoordinasi dengan beberapa rekan lainnya (Kiki, Yossy, Lia dan Mba Wida), kami memutuskan untuk jalan-jalan malam keliling Kuta. Saya akhirnya menjadi satu-satunya lelaki yang ikut dalam rombongan ini.

Dengan menggunakan kendaraan yang disewa dari hotel, kami berlima berangkat ke Kuta. Awalnya keberangkatan kami ke Kuta ini benar-benar tanpa tujuan yang pasti. Beberapa orang menyarankan untuk ke Planet Hollywood saja, tapi tampaknya ini bukan pilihan yang populer, dan akhirnya keputusan awal tetap sama, menuju Kuta (note: berdasarkan info dari Adit, ternyata PH ketika ia tiba sudah tutup, syukurlah tidak jadi kesana). Sesampainya di Kuta, kami masih belum memutuskan akan menghabiskan pagi di mana. Setelah berputar-putar tiga puluh menit, mengelilingi Kuta dan sempat berpikir akan berkunjung ke beberapa Club “Aneh”, pada akhirnya Hard Rock Bali lah yang menjadi pilihan kami.

Suasana di Hard Rock sendiri tidak terlalu ramai, tetapi juga tidak terlalu sepi. Cukup nyaman untuk menghabiskan waktu. Saat kami datang, sedang ada grup band yang sedang perform dan memainkan beberapa lagu yang cukup familiar (lagu-lagunya Shakira memang teman bergoyang yang paling asik). Langsung saja kami ikut bergoyang menikmati lagu-lagu tersebut (note: kami dalam kalimat ini hanya merujuk pada saya, Yossy, Lia dan Mba Wida. Entah mengapa Kiki enggan ikut serta). Berikut foto-foto kami sewaktu di Hard Rock Cafe – Bali.
Free Image Hosting at www.ImageShack.usFree Image Hosting at www.ImageShack.us Free Image Hosting at www.ImageShack.us.

Kami berada di Hard Rock kurang lebih tiga jam, dan kembali ke hotel sekitar pukul 2.30 WITA. Sesampainya di hotel sekitar pukul 3.15 WITA, tidak ada lagi wajah keceriaan yang muncul diantara kami (kecuali saya yang selalu ceria). Sebenarnya saya memiliki beberapa foto wajah-wajah kelelahan mereka sewaktu tertidur sejenak di mobil, tapi karena saya yakin mereka tidak ingin foto-foto tersebut ter-publish, apalagi untuk rekan kita yang miss-miss itu, maka saya tidak menampilkan fotonya.

Sesampainya di hotel, Para wanita tersebut langsung kembali keruangannya yang kebetulan mereka memang menempati ruangan yang sama. Semua hanya ingin tidur yang nyaman. Begitu pula saya yang kembali ke ruangan 1301, tempat di mana saya akan tidur malam itu (harap tenang, saya tidak tidur di ruangan para wanita tersebut kok…meskipun sebenarnya ingin hehe). Rupanya rekan satu ruangan saya semuanya sudah terlelap dengan asiknya, hanya rekan Ikang saya yang tersadarkan dengan kedatangan saya.

Tidur dipagi itu benar-benar merupakan tidur yang singkat. Hanya merebahkan kepala dalam hitungan tiga jam membuat saya sungguh sulit untuk sekedar membuka kelopak mata. Untung saja saya tidak terbiasa tertidur kembali kalau memang saat itu saya punya rencana lain, sehingga saya memutuskan memaksa mata ini untuk memandu jalan buat anggota tubuh lainnya menuju kamar mandi, ya untuk mandi tentunya.

Setelah rapih, saya menuju restaurant untuk sarapan. Pilihan menu sarapan di Novotel cukup beragam, mulai dari omelet, nasi goreng, mie goreng, pan cake, berbagai jenis roti hingga makan yang tidak mungkin saya makan seperti bacon. Untuk menghindari syuhbat, akhirnya saya memilih makanan yang cukup netral, yaitu roti, salad, dan orange juice. Perut yang biasanya hanya bisa tenang kalau terisi nasi ini, tampaknya cukup bisa kompromi dengan keadaan yang ada. Sekedar memperhatikan, selama sarapan saya tidak melihat satupun rekan-rekan wanita yang semalam berjalan-jalan bersama hadir di restaurant tersebut. Feeling saya sih mereka terlambat bangun. Berdasarkan keterangan lebih lanjut, adalah benar ternyata mereka telat bangun. Bahkan ada yang hari itu tidak sempat untuk mandi pagi. Hehehe….

Sebagaimana telah direncanakan, acara pagi hingga siang pada hari Sabtu 24 November 2007 akan dilakukan secara outbound dan berkeliling Bali untuk memecahkan beberapa tugas yang telah disiapkan oleh pihak Event Organizer. Acaranya sendiri cukup menarik dan penuh tantangan, walaupun dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disiapkan oleh EO, masih banyak kecurangan yang terjadi, antara lain mencari jawaban dengan cara menghubungi koneksi yang berdomisili di Bali, bahkan yang cukup usil adalah mencari jawaban dari pertanyaan tersebut menggunakan fasilitas GPRS pada handphone. Kalau yang terakhir, saya juga melakukannya.

Dalam permainan tersebut, tanpa disadari, kami hampir mengelilingi seluruh pulau Bali. Mulai dari Desa Wisata hingga ke Ubud. Kalau saja tidak terlalu terburu-buru, tentu saja perjalanan tersebut akan jauh lebih nikmat untuk dikenang. Beberapa momen yang menurut saya patut untuk diingat adalah kunjungan ke Desa Wisata, makan siang di Bebek Bangli (Ubud), naik sepedah ke Monkey Forest dan latihan memainkan alat musik Bali untuk mengiringi “pengantin” Bali. Pengantin yang kami iringi pesta perkawinannya tidak lain adalah rekan-rekan dari HHP sendiri yang menggunakan pakaian adat perkawinan Bali. Berikut beberapa foto-fotonya.
Free Image Hosting at www.ImageShack.usFree Image Hosting at www.ImageShack.usFree Image Hosting at www.ImageShack.us

Seluruh rekan tampaknya sangat menikmati acara ini. Terdengar beberapa kali tawa membahana menyambut aksi rekan lainnya yang bergaya di panggung. Acara “pengantinan” ini ternyata menutup rangkaian acara outbound yang disiapkan oleh EO pada hari itu. Salut untuk EO yang dapat menyelenggarakan acara semenarik dan seasik ini.

Tawa dalam acara itu ternyata juga melelahkan dan kami masih harus menempuh dua jam perjalanan dari Monkey Forest menuju Novotel. Dalam perjalanan ini tidak banyak yang bisa saya ceritakan, karena saya sudah terlelap kecapean. Begitu pula ketika saya di hotel, langsung istirahat dan mandi untuk menyegarkan tubuh. Istirahat pada saat itu mutlak diperlukan, mengingat malamnya akan menjadi puncak dari seluruh acara Outing tahun ini, yaitu perhelatan Celebrity Dance dan Performance dari Staff IP, Boys, Sekretaris dan tentunya dari para Lawyer.

Puncak acara sendiri akan diadakan disalah satu tempat terindah di Bali, yaitu Garuda Wisnu Kencana (GWK). Kami dari hotel berangkat pada pukul 5.30 WITA menuju GWK. Perjalanannya sendiri memakan waktu kurang lebih 30 menit. Sesampainya di GWK, seperti biasa, kami selalu berfoto. Sekali lagi sayangnya tidak banyak foto yang saya hadiri, karena kebanyakan yang mengambil foto tersebut adalah saya. Berikut beberapa fotonya.
Free Image Hosting at www.ImageShack.usFree Image Hosting at www.ImageShack.usFree Image Hosting at www.ImageShack.us

Akhirnya sampailah kita kepuncak acara, yaitu Performance. Acara ini sendiri dilakukan berbarengan dengan makam malam di restaurant yang ada di GWK. Sebelum makam malam, kami dihibur dengan aksi Tari Kecak, yang menurut informasi dari Yossy (yang katanya orang Bali), tari tersebut menggambarkan peristiwa epik Ramayana. Setelah saya perhatikan, memang ternyata benar kalau itu adalah peristiwa epik Ramayana.

Kembali ke Performance. Kami para Lawyer mendapat bagian performance paling akhir yang berarti menjadi penutup performance dari HHP pada malam itu. Sebuah beban yang tidak ringan, harus kami pikul. Beban tersebut kian menjadi berat setelah melihat beberapa performance dari Staff/Admin IP dan dari Sekretaris. Tetapi the show must goes on!.

Karena tampil paling akhir dan melihat peformance sebelum-sebelumnya yang begitu menarik, kami akhirnya tampil tanpa beban, dan tujuan kami hanya satu, menghibur penonton. Sekedar informasi, performance kami saat itu adalah cerita legendaris Romeo – Juliet, akan tetapi ini dalam versi HHP. Saya sendiri berperan sebagai seorang betawi yang menjadi ayah dari Romeo, sementara Juliet diperankan oleh rekan Mila yang berprofesi sebagai tukang bakso dan merupakan saingan dari usaha bakso keluarga saya (keluargannya romeo). Cerita yang tidak logis dan sedikit aneh ini ternyata menjadi daya tarik tersendiri dari performance kami saat itu. Berikut beberapa foto dari performance tersebut.
Free Image Hosting at www.ImageShack.usFree Image Hosting at www.ImageShack.usFree Image Hosting at www.ImageShack.usFree Image Hosting at www.ImageShack.usFree Image Hosting at www.ImageShack.usFree Image Hosting at www.ImageShack.us

Kami mengakhiri performance tersebut dengan cara menari bersama menyanyikan lagu Y.M.C.A, yang hingga saat ini belum saya ketahui hubungannya dengan performance kami. Akan tetapi ternyata lagu tersebut memang cocok dinyanyikan bersama-sama dengan gaya yang unik ala rekan Pram.

Sampailah kami pada proses pengumuman pemenang dari HHP Performance tersebut. Masih dengan perasaan nothing to lose, kami menunggu keputusan juri independen yang diundang untuk melakukan penjurian malam itu. Dan akhirnya…

Untuk pertama kalinya dalam sejarah HHP (ini berdasarkan informasi dari Pram dan Pak Rambun), Lawyers memperoleh kemenangan dalam Performance yang biasanya selalu dimenangi oleh Sekretaris. Sepontan saja kami berteriak dan saling bersalaman untuk memberi selamat kepada rekan lainnya yang sudah ikut berjuang menampilkan yang terbaik dalam Performance kali ini. Kemudian kami semua naik ke atas panggung untuk secara resmi memperoleh sertifikat/piagam kemenangan. Semua kerja keras kami dalam berlatih selama ini beserta dukungan dari Associate lain yang tidak ikut tampil serta Partners yang berkontribusi donasi, terbayar lunas.

Merayakan kemenangan, ketika home band-nya GWK bernyanyi, kami semua larut dalam kegembiraan. Bernyanyi bersama, berdansa, berjoget, tertawa bersama hingga teriak-teriakan bersama. Suasana yang terbentuk begitu akrab dan penuh kekeluargaan. Suasana yang mungkin jarang ditemukan ditempat lain.

Untuk merayakan kemenangan tersebut, beberapa rekan berinisiatif untuk nge-club lagi ke Hubar pada malam itu. Saya sendiri sudah sangat lelah untuk menyambut tawaran tersebut. Saya lebih memilih beristirahat di hotel sambil nonton tv. Pilihan saya tersebut ternyata cukup tepat, karena ternyata pesta tersebut berlangsung hingga pukul 05.00 WITA!!! Untung saja saya tidak menyambut tawaran tersebut, mengingat pada pukup 09.00 WITA saya harus sudah ada di Airport untuk kembali ke Jakarta.

Saya menggunakan Lion Air seri terbaru (Boeing 737-900ER) untuk kembali ke Jakarta. Tidak banyak lagi cerita mengenai perjalanan pulang. Hanya kenangan manis yang saya pendam dalam benak ini untuk dibawa pulang ke Jakarta. Sesampainya di Jakarta, Mariko dengan setianya menunggu saya di Airport. Kemudian kami menuju Cinere untuk kerumah saya. Sepanjang perjalanan pulang, saya memutar kembali ingatan akan perjalanan ke Bali untuk diceritakan kepada Mariko. Tentunya dengan beberapa pengurangan tertentu untuk menjaga kedamaian dunia. Hehehe…

Tidak puas hanya bercerita, saya berniat untuk mengajak mariko berlibur bersama ke Pulau Umang, supaya saya khususnya bisa merasakan liburan sesungguhnya. Insya Allah kami akan ke Pulau Umang sekitar akhir Desember 2007 ini.

Salam,

Ahmad Zakaria

nb: Ketika saya kembali dari Bali, pada hari minggu 25 November 2007, adalah tepat tiga tahun dimana saya dan mariko telah menjalin hubungan. Semoga Allah memberikan yang terbaik bagi kami. Amin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.