Kelezatan Dibalik Kue Gagal nan Kacau

Suatu kekacauan yang awalnya terlihat begitu random tapi pada akhirnya menunjukan suatu pola yang cantik

Zaka

Menelisik mengenai kapan pertama kali brownies tercipta sama rumitnya dengan menyingkap misteri apakah benar brownies tercipta dari ketidaksengajaan dan merupakan suatu produk yang awalnya adalah kue gagal?

Dari berbagai literatur yang saya ketahui tentang awal mulai penciptaan brownies ini ternyata memang banyak mitos dan misteri berputar disekelilingnya. Ada yang bilang awalnya si pencipta brownies tidak sengaja memasukkan cokelat dalam adonan biskuit. Ada juga yang bilang brownies awalnya adalah bolu cokelat yang kekurangan tepung sehingga bantat dan tidak berhasil mengembang. Bahkan ada juga rumor yang mengatakan bahwa brownies merupakan salah satu contoh dari chaos theory, di mana suatu kekacauan yang awalnya terlihat begitu acak tapi pada akhirnya menunjukan suatu pola yang cantik?

Tidak usah terlalu serius untuk memikirkan rumor yang terakhir karena itu hanya lah teori asal buatan saya sendiri untuk sekedar menunjukan bahwa untuk menghasilkan suatu produk yang luar biasa memikat, ada proses panjang di belakangnya yang terlihat begitu rumit dan “kacau”. Begitu lah brownies.

Dalam proses pembuatannya banyak kekacauan yang terjadi, proses mengayak tepung, bubuk cokelat, garam dan gula. Mengocok telur dengan kecepatan yang konstan dengan jumlah waktu yang tepat. Melelehkan cokelat beserta serangkaian bahan-bahan lainnya. Belum lagi ketika semua bahan dicampur menjadi satu kemudian dipanggang dengan suhu yang tidak boleh dikompromikan. Semuanya penuh kekacauan!

Dari kekacauan tersebut akhirnya lahir kue yang kita sebut dengan brownies itu. Bagi saya, brownies yang nikmat harus memenuhi beberapa kriteria antara lain: bentuknya terasa cukup padat (firm), permukaan yang memukau berkilau dan dalamnya yang masih sedikit basah lembab (moist). Segi rasa, brownies harus menonjolkan rasa cokelat yang kuat, manis yang cukup menonjok tetapi tidak sampai menyebabkan “knock-out” dan rasa gurih untuk penyeimbang rasa di lidah.

Rumit? Ya memang begitu lah kenyataannya. Tidak banyak brownies yang dapat memenuhi selera saya yang mungkin terlihat absurd seperti di atas. Salah satu yang dapat memenuhi kriteria di atas ya si @brownies.raya ini.

Sebelum menulis tentang @brownies.raya ini, saya perlu berkontemplasi terlebih dahulu. Sebagai pencinta makanan yang hanya menulis review makanan dan memasak makanan kala mood, saya harus menjaga betul kualitas review makanan yang saya lakukan dan paling utama harus menghindari adanya benturan kepentingan, misalnya melakukan review karena ada pesan sponsor (endorsement).

Prinsip utama di atas selalu saya pegang teguh. Tidak peduli siapapun yang memasak, kalau enak ya enak. Kalau tidak enak ya akan saya bilang tidak enak. Sudah banyak korbannya. Terhitung saudara dekat, Ibu dan bahkan istri saya sendiri kalau membuat masakan yang tidak enak, akan dengan jujur saya katakan tidak enak.

Hal yang berbeda terjadi ketika istri saya pertama kali membuat brownies. Dari usaha yang penuh kekacauan dan ketidaksengajaan, lahirnya brownies yang memenuhi semua kriteria absurd saya. Saya melihat potensi besar pada brownies ini dan mendukung istri saya untuk memberikan kesempatan orang lain juga menikmati kelezatan brownies ini.

Jadi lah @brownies.raya yang terlahir dari chaos dan ketidaksengajan. Saya menikmati betul setiap suap dari brownies. Ada kesimbangan rasa yang membuat tetap nyaman untuk melahap brownies ini dalam jumlah yang banyak. Ada dinamika dari setiap loyang yang berbeda yang tercipta dari tidak ajegnya jumlah bahan yang digunakan sehingga menghasilan rasa yang konsisten berbeda tetapi tetap lezat. Ini penting menurut saya supaya lidah kita terus belajar mendeteksi rasa-rasa yang baru dan tidak lekas bosan.

Kekacauan terakhir dari brownies ini adalah ketika saya mencoba memadukannya dengan saus salted caramel. Kepuasan lidah ini memang tidak ada batasnya! Setelah terpuaskan dengan rasa yang biasa, ternyata lidah ini masih mengharapkan ada rasa yang lebih nikmat dan itu terpuaskan dengan komposisi manis brownies dan gurih saus salted caramel. Perpaduan indah dan cantik memesona!

Sudah lah. Lebih baik saya tidak usah berpanjang lebar lagi. Ada beberapa potong brownies yang masih harus saya nikmati…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.