Kisah tentang Dia

Dikutip langsung dari facebook.

==
Saat itu aku telah memutuskan untuk menulis suatu kisah tentang dia. Tak lain hanya ingin mengetahui siapa dia dan apa yang dia inginkan. Mencoba membantunya melewati semua kegelisahan hatinya. Yang ku ingat, ku mulai menulis tentangnya tepat setelah kita berbicara panjang tentang dirinya.

Ku putuskan untuk menulis suatu kisah tentang dia. Meskipun ku tahu aku menulisnya tepat di atas buku yang telah terisi penuh dengan tulisan lainnya. Ku coba menyiasatinya dengan menghapus perlahan kisah yang telah ada dan mengisinya dengan kisah cerita tentang dia.

Ku coba menulis semua kisah tentang dia. Cepat terisi dengan narasi bagaimana ia tersenyum, suara kala ia tertawa, tangis disaat ia bersedih. Cara dia memandangku, kan ku ingat sebagai suatu cara yang berbeda yang bahkan tidak bisa kutuliskan dalam rangkaian kata.

Ku masih menulis kisah tentang dia. Ku pahami setiap saat betapa lembaran tulisan itu bertambah dengan cepatnya seiring dengan tiap hari yang dia da aku lewati bersama. Kadang tak terlalu bermakna, tapi tangan ini tak pernah berhenti untuk tetap menulisnya, karena ku tau..hanya dengan tetap menulisnya maka aku telah memberikan sebuah makna tentang dia.

Terus dan terus ini semua hanya tentang dia. Ku sadar, hanya lah ironi ketika kejujuran yang terungkap dalam kisah tentang dia tak sedikitpun dapat ku ungkapkan. Ketika pun ia tau bahwa aku telah menulis begitu banyak kisah tentang dirinya, ku yakin, dia tidak tahu apapun bahkan sedikit pun akan kenyataan seberapa banyak dirinya telah aku tulis dalam kisah tersebut.

Tak terasa lelah jari ini terus merangkai kata tak berakhir tentang dia. Namun, sampai lah aku pada satu kenyataan bahwa semua kisah tentang dia ini hanyalah kisah semu dalam kehidupanya. Dia tidak membutuhkan adanya kisah lain dalam hidupnya, karena dia sendiri telah bertekad untuk merasa bahwa kisahnya adalah kisah yang sebenarnya dan bukan lah suatu kesemuan.

Kini, waktu juga yang harus merenggut semua, kisah tentang dia kan terakhiri setelah begitu banyak cerita dirunutan waktu yang singkat.

Ku akhiri bukan karena inginku, tapi dirinya lah yang ingin mengungkap semua luka lama dan dirinya pula yang siap ‘tuk kembali terluka. Aku…..tak ingin melihatnya kembali terluka..meskipun menurut dirinya, dia adalah kehidupan yang kuat…

Ku tutup catatan itu, kutandai…..”ini bukan untuk kamu, tetapi untuk dia….”

– tulisan berantakan karena terinspirasi kamar yang berantakan….

One Reply to “Kisah tentang Dia”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.