The Raid: Gedebak-gedebuk, Jleb-jleb dan Prok-prok-prok

Setelah berusaha lebih dari sebulan dan menghabiskan cukup banyak waktu dan duit, akhirnya tiket nonton screening the Raid yang diputar pada hari terakhir festival film INAFF berhasil diperoleh. Proses perolehannya cukup rumit, mulai dari ngantri secara resmi yang dua kali gagal karena tiket langsung sold out setiap 10 menit pembukaan loket, sampai dengan hunting tiket di twitter dan kaskus.

Apakah perjuangan memperoleh tiket tersebut sebanding dengan kualitas film yang akan ditonton? Sebenarnya hampir tidak peduli juga akan jadi seperti apa film the Raid yang akan ditonton tersebut, karena pada dasarnya memang saya sudah sangat menunggu-nunggu film ini tayang setelah membaca banyak ulasan bahwa film ini benar-benar film action yang baik. Tapi, disamping itu semua, fakta bahwa aspek musikalitas dari the Raid akan ditangani oleh Mike Shinoda, Linkin Park sudah menjadi alasan yang cukup bagi saya untuk WAJIB HUKUMNYA nonton the Raid.

The Raid yang judul aslinya Serbuan Maut adalah film yang benar-benar simple. Tidak terlalu perlu banyak berfikir dan mencari kemungkinan adanya “tipuan-tipuan” atau twist pada film ini, karena film ini berjalan dengan sangat lurus dan tepat sasaran tanpa perlu bertele-tele untuk membuat cerita sampingan yang justru apabila diterapkan di film ini menurut saya akan menjadi boomerang.

Penokohan pada film ini sangat optimal, meskipun masing-masing tokoh tidak mendapatkan dialog yang cukup banyak untuk mengeksplorasi kemampuan berdialognya. Tapi minimnya dialog tertutupi dengan body gesture yang mumpuni dari setiap tokoh di film ini. Coba lihat saja bagaimana gaya Tama (Ray Sahetapy) yang begitu dingin dan kejam tapi juga terlihat sangat santai…atau coba lihat tokoh “Mad Dog” yang easy-going tapi menyeramkan.

Pujian terbesar pada film ini sudah pasti jatuh pada koreografi adegan-adegan pertarungannya. Mungkin referensi saya terhadap film action sedikit. Saya menyukai adegan-adegan petarungan seperti di film Ong Bak, Ip Man dan Bloodsport di mana menurut saya pertarungan di film-film tersebut amat keren…sampai dengan saya menyaksikan pertaruangan di film the Raid ini.

Pertarungan jarak dekat, one-on-one, pertarungan secara massal, bertarungan dengan senjata tajam/api, suara ledakan, suara peluru serta suara pisau yang berdesis..semua ada di sini. Benar-benar brutal, berlangsung cepat, mematikan namun sangat indah untuk dilihat. Emosi petarung-petarung di film ini (yang konon merupakan petarung sebenarnya) dapat sampai sepenuhnya ke penonton. Sudah lama sekali saya tidak melihat penonton begitu emosi mengikuti setiap adegan film. Tidak jarang setiap adegan petarungan diakhiri dengan tepuk tangan bergemuruh dari penonton.

Setelah semua itu, saya sampai pada kesimpulan. Ini film action terbaik yang pernah saya tonton. Film ini benar-benar saya rekomendasikan. Semoga pada saat tayang resminya, tidak banyak adegan film ini dipotong oleh Lembaga Sensor Film…dan selamat menikmati adegan Gedebak-gedebuk, Jleb-jleb dan Prok-prok-prok.

**
Sementara menunggu filmnya resmi tayang, simak dulu trailer-nya 🙂

Sumber foto: Okezone

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.